Pernyataan Pandji Pragiwaksono tentang politik kembali menimbulkan kontroversi. Komika berusia 45 tahun tersebut menyinggung rencana Marshel Widianto untuk maju dalam Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) dan mengecam partai politik yang mengusungnya.
Pandji memulai kritiknya dalam podcast Deddy Corbuzier di YouTube, yang diunggah pada Selasa, 2 Juli 2024, dengan mengatakan, “Kalau gue jadi Walikota di kota lain tersinggung gue.”
Ini karena, menurut Pandji, seseorang harus melewati sejumlah proses, termasuk pendidikan tata kota dan ilmu sosial, sebelum menjabat sebagai walikota atau setingkatnya. Tiba-tiba muncul Marshel Widianto, yang saya hargai sebagai abang. Menurutnya, itu tidak masuk akal.
Pandji Kritik Parpol Pengusung Marshel Widianto
Pandji dengan berani bertanya kepada Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, tentang keputusan tersebut. Namun, pria Singapura itu membuat orang tertawa karena dia bicara seperti bercanda.
Pandji mempertanyakan keputusan politik partai Marshel bahwa dia memiliki wawasan luas, yang dia katakan berwawasan luas, karena dia pernah menjadi pembawa acara Galileo Galilei.
Pandji juga membandingkannya dengan Helmi Yahya, yang pernah membawakan acara kuis tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai ukuran seberapa luas pengetahuan seseorang. “Lagi-lagi, Marshel Widianto, lu ngapain sih?” tanyanya.
Sebelum ini, Pandji telah menjadi subjek kontroversi ketika berbicara tentang dinasti politik. Namun, setelah mengungkapkan pendapatnya tentang dinasti politik, warganet mendukungnya di media sosial. Bahkan para petinggi partai politik dan rekan-rekannya dari industri hiburan nasional menghubungi Pandji secara langsung.
Netizen Bandingkan Marshel dengan Komeng
Warganet menanggapi pernyataan Pandji tentang Marshel dengan berbagai cara. Banyak orang setuju dengannya.
Sejauh ini, saya lebih setuju dengan perspektif Pandji karena pemikirannya lebih rasional dan tidak bergantung pada kepentingan sesaat. Sangat penting untuk menilai kemampuan calon pemimpin. Ini mirip dengan proses melamar kerja, di mana kandidat harus menjalani tes kesehatan dan uji kompetensi. Seorang warganet menulis, “Begitu juga dengan pemimpin, karena pengaruhnya besar dalam suatu negara.”
Seorang penonton berkata, “Masyarakat Tangsel sebaiknya mempertimbangkan kata-kata Pandji saat membuat keputusan.”
“Saya sangat berterima kasih kepada Anda, Pandji, karena Anda sangat mewakili perspektif kami.”
Warganet membandingkan Marshel dengan Komeng, yang telah lama terlibat dalam politik.
Komeng tampak menarik. sebagai ayah yang baik, memiliki rumah tangga yang harmonis, memiliki pengalaman lama dalam industri hiburan, dan memiliki hubungan yang dekat dengan orang-orang kecil Dia juga memiliki gelar sarjana. Seorang warganet menulis, “Setidaknya memenuhi kriteria intelektual Indonesia untuk menjadi pejabat.”